Monday, September 24, 2012

MERAWAT POHON KEHIDUPAN

Bahan bacaan: Matius 7:17-20

“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik (Matius 7:17).”

Di dalam Alkitab, dengan kontras Tuhan Yesus mengajarkan tentang bagaimana pohon yang sesungguhnya harus bertumbuh dan berbuah. Hal ini dapat kita lihat dalam Injil Matius, dimana Tuhan Yesus mengajarkan tentang pohon yang baik dan pohon yang tidak baik. Diceritakan bahwa setiap pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik, demikian pula sebaliknya pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. “Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Mat 7:19).

Tuhan Yesus menggambarkan bahwa manusia ibarat seperti pohon. Apakah manusia baik atau tidak, akan terlihat dari buahnya. Buahnya yang dapat terlihat adalah berupa tindakan, perkataan, pikiran yang dia keluarkan dan perbuat di dalam hidupnya. Sama seperti pohon, sangat diperlukan perawatan dan air yang cukup untuk memberikan kehidupan. Tentu saja kehidupan yang kekal sehingga pohon itu dapat hidup dan menghasilkan buah yang baik.

Lantas, perawatan yang seperti apakah yang dimaksudkan dalam konteks nas tersebut? Yesus mengatakan, “tetapi barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya, air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalamnya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yoh 4:14). Disini dengan jelas Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa, yang pertama kali harus kita lakukan sebagai pohon adalah mencari air kepada yang punya sumber air.

Kemudian, hal yang kedua adalah menjaga akar pohon kehidupan kita. Akar kita harus tertanam di sumber itu agar kita dapat bertumbuh. Akar berfungsi untuk menyalurkan air ke seluruh bagian pohon yang memerlukannya. Buah yang dihasilkan pun ditentukan dari seberapa cukup sumbangan yang diberikan akar untuk pohon menghasilkan buah. Dan yang ketiga, adalah sikap berserah jika ada dahan-dahan yang dipotong oleh pemilik kita. Dahan yang dipotong biasanya adalah dahan yang tidak mau berkembang, yang tidak mendapatkan perawatan yang layak, atau dahan yang terlalu berkembang sehingga memegahkan dirinya sendiri ke segala arah.

Tentunya tanggungjawab yang kita miliki sebagai pekerja kesehatan (dokter, perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya) punya tantangan yang tersendiri. Pada satu sisi, kita harus bertanggungjawab dalam memperhatikan perkembangan pohon hidup kesehatan orang banyak, dan disisi lain, kita juga harus merawat pohon kehidupan kita sendiri, supaya tetap bertumbuh, berkembang dan berbuah untuk memberi makna bagi orang lain. Disinilah letak keistimewaan yang kita miliki sebagai pekerja kesehatan; diberi berkat dalam profesi kesehatan dan menjadi berkat bagi kesehatan orang banyak.  

Tuhan Yesus mengajarkan dan sekaligus mengingatkan kita, agar kita juga senantiasa dapat merawat pohon kehidupan kita, dan dengan demikianlah kita juga mampu merawat pohon kehidupan sesama. Berakar pada Sang Sumber Air Hidup membuat pohon kehidupan kita tetap segar senantiasa segar dan berbuah lebat. Buah itulah yang akan terlihat di dalam setiap tanggungjawab profesi yang kita lakukan. Namun, kita juga harus senantiasa menjaga fungsi akar pohon kita agar tidak kering dan tetap dapat berbuah. Dan hal penting lainnya adalah, berserah penuh kepada Dia Sang Pemilik pohon kehidupan kita. Dia akan memangkas setiap bagian dari hidup kita yang tidak mau berkembang dan juga bagian yang berkembang secara liar ke segala arah untuk memegahkan diri. Kesombongan profesi yang kita miliki, melihat rupa dalam melayani sesama, adalah buah-buah dari bagian pohon kehidupan kita yang tidak diinginkan-Nya.

Dengan demikian, keistimewaan yang kita miliki sebagai pekerja kesehatan harus berbuah (menjadi berkat) bagi pohon kehidupan kita dan sesama. Hal tersebut harus didasari dan mengakar, bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber dalam pohon kehidupan kita. Sehingga dalam hal itu jugalah pohon kehidupan kita berbuah, terlihat dan dapat dirasakan oleh orang lain – dalam profesi yang kita miliki sebagai pekerja kesehatan. Banyak hal di luar diri kita dapat memberikan pengaruh apakah kita akan menjadi pohon yang baik ataukah pohon yang tidak baik. Namun, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri, darimanakah sumber dan siapakah yang merawat pohon kehidupan kita? Pohon yang baik akan memancangkan akarnya ke dalam tanah, mencari sumber air hidup, dan mendistribusikannya dengan baik sehingga menghasilkan buah yang baik. Apakah kita sudah merawat pohon kehidupan kita?

Topik doa:  Tuhan Yesus, saya menyadari kelemahan dan keterbatasan saya, Engkaulah yang menjadi sumber kehidupanku. Aku mau, Tuhanlah yang mengubahkan dan memberkati hidupku, untuk bertumbuh dan berbuah di dalam kasih-Mu.