“Demikianlah setiap pohon yang
baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan
buah yang tidak baik (Matius 7:17).”
Di dalam
Alkitab, dengan kontras Tuhan Yesus mengajarkan tentang bagaimana pohon yang
sesungguhnya harus bertumbuh dan berbuah. Hal ini dapat kita lihat dalam Injil
Matius, dimana Tuhan Yesus mengajarkan tentang pohon yang baik dan pohon yang
tidak baik. Diceritakan bahwa setiap pohon yang tidak baik akan menghasilkan
buah yang tidak baik, demikian pula sebaliknya pohon yang baik akan
menghasilkan buah yang baik. “Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah
yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Mat 7:19).
Tuhan Yesus
menggambarkan bahwa manusia ibarat seperti pohon. Apakah manusia baik atau
tidak, akan terlihat dari buahnya. Buahnya yang dapat terlihat adalah berupa
tindakan, perkataan, pikiran yang dia keluarkan dan perbuat di dalam hidupnya.
Sama seperti pohon, sangat diperlukan perawatan dan air yang cukup untuk memberikan
kehidupan. Tentu saja kehidupan yang kekal sehingga pohon itu dapat hidup dan
menghasilkan buah yang baik.
Lantas,
perawatan yang seperti apakah yang dimaksudkan dalam konteks nas tersebut?
Yesus mengatakan, “tetapi barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia
tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya, air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalamnya, yang terus menerus memancar
sampai kepada hidup yang kekal.” (Yoh 4:14). Disini dengan jelas Tuhan Yesus
juga mengajarkan bahwa, yang pertama kali harus kita lakukan sebagai pohon
adalah mencari air kepada yang punya sumber air.
Kemudian, hal
yang kedua adalah menjaga akar pohon kehidupan kita. Akar kita harus tertanam
di sumber itu agar kita dapat bertumbuh. Akar berfungsi untuk menyalurkan air
ke seluruh bagian pohon yang memerlukannya. Buah yang dihasilkan pun ditentukan
dari seberapa cukup sumbangan yang diberikan akar untuk pohon menghasilkan
buah. Dan yang ketiga, adalah sikap berserah jika ada dahan-dahan yang dipotong
oleh pemilik kita. Dahan yang dipotong biasanya adalah dahan yang tidak mau
berkembang, yang tidak mendapatkan perawatan yang layak, atau dahan yang
terlalu berkembang sehingga memegahkan dirinya sendiri ke segala arah.
Tentunya
tanggungjawab yang kita miliki sebagai pekerja
kesehatan (dokter, perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya) punya tantangan yang tersendiri. Pada satu sisi, kita harus
bertanggungjawab dalam memperhatikan perkembangan pohon hidup kesehatan orang
banyak, dan disisi lain, kita juga harus merawat pohon kehidupan kita sendiri,
supaya tetap bertumbuh, berkembang dan berbuah untuk memberi makna bagi orang
lain. Disinilah letak keistimewaan yang kita miliki sebagai pekerja kesehatan;
diberi berkat dalam profesi kesehatan dan menjadi berkat bagi kesehatan orang
banyak.
Tuhan Yesus mengajarkan dan sekaligus mengingatkan kita, agar kita juga
senantiasa dapat merawat pohon kehidupan kita, dan dengan demikianlah kita juga
mampu merawat pohon kehidupan sesama. Berakar pada Sang Sumber Air Hidup
membuat pohon kehidupan kita tetap segar senantiasa segar dan berbuah lebat.
Buah itulah yang akan terlihat di dalam setiap tanggungjawab profesi yang kita
lakukan. Namun, kita juga harus senantiasa menjaga fungsi akar pohon kita agar
tidak kering dan tetap dapat berbuah. Dan hal penting lainnya adalah, berserah
penuh kepada Dia Sang Pemilik pohon kehidupan kita. Dia akan memangkas setiap
bagian dari hidup kita yang tidak mau berkembang dan juga bagian yang berkembang
secara liar ke segala arah untuk memegahkan diri. Kesombongan profesi yang kita
miliki, melihat rupa dalam melayani sesama, adalah buah-buah dari bagian pohon
kehidupan kita yang tidak diinginkan-Nya.
Dengan demikian, keistimewaan yang kita miliki sebagai pekerja kesehatan
harus berbuah (menjadi berkat) bagi pohon kehidupan kita dan sesama. Hal tersebut
harus didasari dan mengakar, bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber dalam pohon
kehidupan kita. Sehingga dalam hal itu jugalah pohon kehidupan kita berbuah, terlihat
dan dapat dirasakan oleh orang lain – dalam profesi yang kita miliki sebagai
pekerja kesehatan. Banyak hal di luar diri kita dapat memberikan pengaruh
apakah kita akan menjadi pohon yang baik ataukah pohon yang tidak baik. Namun, kita
perlu mengingatkan diri kita sendiri, darimanakah sumber dan siapakah yang
merawat pohon kehidupan kita? Pohon yang baik akan memancangkan akarnya ke
dalam tanah, mencari sumber air hidup, dan mendistribusikannya dengan baik
sehingga menghasilkan buah yang baik. Apakah kita sudah merawat pohon kehidupan
kita?
Topik doa: Tuhan Yesus, saya menyadari kelemahan dan
keterbatasan saya, Engkaulah yang menjadi sumber kehidupanku. Aku mau, Tuhanlah
yang mengubahkan dan memberkati hidupku, untuk bertumbuh dan berbuah di dalam
kasih-Mu.