Tuesday, August 6, 2013

HORMATILAH ORANGTUAMU DAN DENGARLAH DIDIKANNYA



(AMSAL 4 : 1 - 4)
(Bahan PA Ibadah Bulan Keluarga 2013)

Orangtua adalah sosok yang telah menghadirkan anak ke dunia dalam sebuah cinta. Tentunya cinta itu haruslah bersatu di dalam kasih Tuhan, dan di dalam kasih itu juga Tuhan memberikan kesempatan kepada orangtua untuk menghadirkan seorang yang akan menjadi penerus mereka, yaitu seorang anak. Dalam kehendak Tuhan, maka orangtua diberikan tanggungjawab untuk mendidik dan membesarkan anak di dunia ini. Orangtua adalah wakil Tuhan bagi anak di dalam dunia ini.

Dalam nas kali ini kita dibawa untuk melihat kisah Raja Salomo dalam membimbing anaknya untuk hidup di dalam hikmat. Salomo memberikan bimbingan dari apa yang telah ia pelajari dan dengar dari ayahnya, Daud. Salomo menekankan bahwa anak-anak harus mendengarkan didikan ayahnya (Ams 4:1). Ayah dalam hal ini memang bisa diartikan secara harafiah sebagai ayah yang sebenarnya. Namun kata “Ayah” bisa mewakili kata “orangtua” karena dalam konsep patriakhal ayah adalah pemimpin dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu prinsip dasarnya Salomo mengatakan bahwa dengarkanlah didikan ayahmu, berarti sebagai anak diajak untuk mendengarkan orangtuanya.

Dalam hal ini mendengarkan ayah tersebut bukan tanpa maksud. Salomo menekankan bahwa dengan mendengarkan maka akhirnya kita dapat beroleh pengertian (ayat 1). Dalam hal ini Salomo menekankan diri sebagai ayah atau orangtua dari anak-anaknya, bahwa Salomo memberikan pendidikan (ilmu pengetahuan) yang baik kepada anak-anaknya, supaya anak-anaknya jangan meninggalkan apapun petunjuk yang telah diberikan oleh Salomo. Dalam hal ini Salomo ingin menekankan kepada umat Tuhan bahwa orangtua harus memberikan pelajaran dan ilmu-ilmu yang baik kepada anak-anaknya dan janganlah kiranya orangtua membuat anaknya sakit hati supaya dididkan dapat diterima anak dengan sukacita.

Di dalam Kol 3:21 dikatakan “Hai bapa-bapa janganlah engkau sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya”. Hal yang sama juga dinyatakan Salomo, bahwa ketika ia berada di rumah sebagai anak tunggal, ayahnya mengajarkan kepadanya bahwa biarlah hati kita tetap memegang perkataan-perkataan orangtua dan dengan berpegang pada perkataan dan petunjuk-petunjuk tersebut maka kita akan mampu untuk tetap hidup. Nasehat yang sama juga sampai kepada anak-anak, jemaat Tuhan dan juga kepada orangtua agar mendidik anak dengan sikap takut akan Tuhan, sehingga anak juga akan hormat dan mendengar didikan.      

REFLEKSI
Mendengar Salomo yang memberikan pengajaran kepada anaknya. Kita mendapatkan sebuah pemahaman, bahwa kita harus menghormati dan mendengar perkataan orangtua. Mengapa? Karena orangtua adalah wakil Tuhan di dunia ini dan juga orangtua jugalah yang telah menghadirkan kita di dunia dengan menyatukan kedua insan yang hidup di dalam cinta. Dengan begitu maka kita sebagai anak harus menghormati dan mendengarkan didikan orangtua. Orangtua adalah orang yang terlebih dahulu dan juga yang lebih memahami karena orangtua mengenal anaknya mulai dari anaknya masih kecil. Jadi sebagai anak yang sudah mengetahui bahwa orangtua kita sudah lebih mengenal kita, haruslah kita mendengar didikannya dan menghormatinya.

Orangtua juga dalam memberikan bimbingan dan ilmu harus mengintropeksi diri. Janganlah orangtua memberikan ilmu atau ajaran yang tidak baik kepada anak-anaknya sehingga akhirnya anak-anak tersebut menjadi bimbang menghadapi realita kehidupan yang penuh tantangan. Namun, hendaknya orangtua dapat menjadi sahabat bagi anak yang selalu memberikan nilai-nilai yang terbaik melalui perbuatan dan juga tindakan-tindakan (teladan) yang ditampilkan, sebab itulah pengajaran yang hidup dan bermakna kepada anak. AMIN

Pertanyaan Diskusi
  1. Bagaimana sikap anak-anak di dalam keluarga Kristen saat ini dalam menghormati orangtuanya?
  2. Sikap apa yang perlu ditekankan dalam mendidik anak, supaya anak mau dan belajar untuk menghargai dan mendengarkan didikan-didikan dari orangtuanya?
  3. Mengapa Salomo sangat menekankan agar anak harus mendengar didikan ayah atau orangtuanya? 
  4. Sikap apa yang perlu ditumbuhkan dalam mendidik anak supaya anak dapat berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam kasih.