(AMSAL
4 : 1 - 4)
(Bahan PA Ibadah Bulan Keluarga 2013)
Orangtua
adalah sosok yang telah menghadirkan anak ke dunia dalam sebuah cinta. Tentunya
cinta itu haruslah bersatu di dalam kasih Tuhan, dan di dalam kasih itu juga
Tuhan memberikan kesempatan kepada orangtua untuk menghadirkan seorang yang
akan menjadi penerus mereka, yaitu seorang anak. Dalam kehendak Tuhan, maka orangtua
diberikan tanggungjawab untuk mendidik dan membesarkan anak di dunia ini. Orangtua
adalah wakil Tuhan bagi anak di dalam dunia ini.
Dalam
nas kali ini kita dibawa untuk melihat kisah Raja Salomo dalam membimbing
anaknya untuk hidup di dalam hikmat. Salomo memberikan bimbingan dari apa yang
telah ia pelajari dan dengar dari ayahnya, Daud. Salomo menekankan bahwa
anak-anak harus mendengarkan didikan ayahnya (Ams 4:1). Ayah dalam hal ini
memang bisa diartikan secara harafiah sebagai ayah yang sebenarnya. Namun kata
“Ayah” bisa mewakili kata “orangtua” karena dalam konsep patriakhal ayah adalah
pemimpin dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu prinsip dasarnya Salomo
mengatakan bahwa dengarkanlah didikan ayahmu, berarti sebagai anak diajak untuk
mendengarkan orangtuanya.
Dalam
hal ini mendengarkan ayah tersebut bukan tanpa maksud. Salomo menekankan bahwa
dengan mendengarkan maka akhirnya kita dapat beroleh pengertian (ayat 1). Dalam
hal ini Salomo menekankan diri sebagai ayah atau orangtua dari anak-anaknya,
bahwa Salomo memberikan pendidikan (ilmu pengetahuan) yang baik kepada anak-anaknya,
supaya anak-anaknya jangan meninggalkan apapun petunjuk yang telah diberikan
oleh Salomo. Dalam hal ini Salomo ingin menekankan kepada umat Tuhan bahwa
orangtua harus memberikan pelajaran dan ilmu-ilmu yang baik kepada anak-anaknya
dan janganlah kiranya orangtua membuat anaknya sakit hati supaya dididkan dapat
diterima anak dengan sukacita.
Di
dalam Kol 3:21 dikatakan “Hai bapa-bapa janganlah engkau sakiti hati anakmu,
supaya jangan tawar hatinya”. Hal yang sama juga dinyatakan Salomo, bahwa
ketika ia berada di rumah sebagai anak tunggal, ayahnya mengajarkan kepadanya bahwa
biarlah hati kita tetap memegang perkataan-perkataan orangtua dan dengan
berpegang pada perkataan dan petunjuk-petunjuk tersebut maka kita akan mampu
untuk tetap hidup. Nasehat yang sama juga sampai kepada anak-anak, jemaat Tuhan
dan juga kepada orangtua agar mendidik anak dengan sikap takut akan Tuhan,
sehingga anak juga akan hormat dan mendengar didikan.
REFLEKSI
Mendengar
Salomo yang memberikan pengajaran kepada anaknya. Kita mendapatkan sebuah
pemahaman, bahwa kita harus menghormati dan mendengar perkataan orangtua.
Mengapa? Karena orangtua adalah wakil Tuhan di dunia ini dan juga orangtua
jugalah yang telah menghadirkan kita di dunia dengan menyatukan kedua insan
yang hidup di dalam cinta. Dengan begitu maka kita sebagai anak harus
menghormati dan mendengarkan didikan orangtua. Orangtua adalah orang yang
terlebih dahulu dan juga yang lebih memahami karena orangtua mengenal anaknya
mulai dari anaknya masih kecil. Jadi sebagai anak yang sudah mengetahui bahwa
orangtua kita sudah lebih mengenal kita, haruslah kita mendengar didikannya dan
menghormatinya.
Orangtua
juga dalam memberikan bimbingan dan ilmu harus mengintropeksi diri. Janganlah
orangtua memberikan ilmu atau ajaran yang tidak baik kepada anak-anaknya
sehingga akhirnya anak-anak tersebut menjadi bimbang menghadapi realita kehidupan
yang penuh tantangan. Namun, hendaknya orangtua dapat menjadi sahabat bagi anak
yang selalu memberikan nilai-nilai yang terbaik melalui perbuatan dan juga
tindakan-tindakan (teladan) yang ditampilkan, sebab itulah pengajaran yang
hidup dan bermakna kepada anak. AMIN
Pertanyaan
Diskusi
- Bagaimana sikap anak-anak di dalam keluarga Kristen saat ini dalam menghormati orangtuanya?
- Sikap apa yang perlu ditekankan dalam mendidik anak, supaya anak mau dan belajar untuk menghargai dan mendengarkan didikan-didikan dari orangtuanya?
- Mengapa Salomo sangat menekankan agar anak harus mendengar didikan ayah atau orangtuanya?
- Sikap apa yang perlu ditumbuhkan dalam mendidik anak supaya anak dapat berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam kasih.