Dalam kitab Ulangan 11:19 jelas dikatakan, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Sejarah bangsa Ibrani memperlihatkan bahwa orangtua harus rajin mengajar anak-anaknya menuruti jalan dan firman Tuhan demi untuk pertumbuhan rohani dan kesejahteraan mereka. Ayah yang taat kepada perintah-perintah dalam Firman Tuhan akan melakukan hal ini. Kepentingan utama dari ayat ini adalah anak-anak didewasakan dalam “ajaran dan nasehat Tuhan” yang adalah merupakan tanggung jawab orangtua dalam rumah tangga.
Salah satu bentuk pendidikan awal yang diajarkan oleh orangtua kepada anak adalah mengenai pentingnya pola hidup sehat di dalam keluarga; yaitu kesehatan mental dan spiritual pada anak. Sebab, banyak orangtua yang menganggap bahwa kesehatan mental dan emosi adalah hal yang sepele dan tidak terlalu penting diajarkan bagi anak-anak. Implikasinya adalah, anak menjadi rentan dan mudah mengalami gangguan dan ketidakstabilan emosi, khususnya ketika anak akan bertumbuh ke tahap remaja dan dewasa.
Banyaknya kasus pencucian otak oleh kelompok tertentu yang dilakukan kepada anak (orang muda) beberapa waktu yang lalu adalah salah satu bentuk lengahnya perhatian orang tua dalam memonitoring pertumbuhan mental anak. Seperti yang dituturkan oleh dr Surjo Dharmono, SpKJ (K), bahwa pencucian otak adalah proses pembelajaran yang dilakukan dalam tekanan dan dilakukan secara terus-menerus sehingga tercipta pandangan hidup yang salah. "Karena proses pembelajarannya salah, akan tercipta pola yang salah, dan ini akan menimbulkan perasaan kacau dan labil bagi orang yang menerima pembelajaran itu.” (http://health.kompas.com/kamis/5/5/2011)
Dengan kata lain, dr Surjo menekankan pentingnya perhatian orangtua di dalam keluarga untuk turut serta mendidik dan juga memonitoring kesehatan mental anak agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga, khususnya orang tua punya peran yang sangat besar dalam pertumbuhan mental anak tersebut. Seperti halnya yang telah dinyatakan dalam kitab Ulangan 11 di atas, bahwa mendidik anak adalah proses yang dilakukan senantiasa di dalam keluarga; baik ketika sedang duduk bersama di rumah; sedang dalam perjalanan; sedang berbaring dan juga setelah bangun. Kedekatan dan kehangatan yang dibangun di dalam keluarga adalah tanggung jawab yang sangat mahal harganya.
Oleh karena itu, mari membangun keluarga yang holistik untuk bertumbuh dan berkembang dalam kedewasaan penuh di dalam kasih Kristus; mari mendidik dan memonitoring kesehatan mental dan spiritual anak di rumah dan keluarga kita. Selamat mempermuliakan hidup. Salam holistik.
No comments:
Post a Comment