Bacaan nas: Roma 8: 18-30
“Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai rencana Allah.”
"Ketika Anda sedang sibuk, siapakah yang ikut
menyelesaikan pekerjaan Anda?"
"Ketika Anda sedang dalam kesulitan, siapakah yang ikut
menolong Anda?"
"Ketika Anda sedang sedih, siapakah yang turut menghibur
Anda?"
"Ketika Anda sedang putus asa, siapakah yang ambil
bagian untuk menopang Anda?"
Ya, banyak kondisi yang kita alami dalam kehidupan kita.
Demikian juga saat kita melakukan pekerjaan di Unit Pelayanan Kesehatan. Pada sebuah kesempatan, seorang dokter menyampaikan
pergumulannya kepada saya mengenai pelayanannya di rumah sakit. Ia menyadari
bahwa dirinya adalah seorang pelayan kesehatan bagi masyarakat. Bahkan ia
meyakini, bahwa ia dimampukan melayani di rumah sakit hanya karena kemurahan dan
penyertaan Tuhan.
Sang dokter bercerita: "Pak, tanggung jawab saya di RS
ini semakin berat!! Ingin lari saja rasanya. Akreditasi ini membuat saya hampir
tidak berpengharapan. Apakah saya mampu??" Lantas saya pun bertanya: "Apa yang dokter pergumulkan?"
"Pak, tidak banyak waktu kami menyelesaikan semua data ini. Penilaian akreditasi
sudah sebentar lagi. Saya hanya ingin Tuhan dipermuliakan jika kami mampu
menyelesaikan akreditasi ini."
Secara langsung maupun tidak langsung, tentulah setiap orang mungkin
memiliki banyak pergumulan seperti yang dialami oleh dokter di atas. Beban pergumulan
yang dihadapipun pastilah berbeda-beda; berdasarkan tanggungjawab yang diemban
masing-masing. Namun, bukan berarti beratnya beban pekerjaan yang dihadapi
membuat hidup menjadi lemah dan tidak bisa berusaha habis-habisan. Justru di
dalam setiap penderitaan dan pergumulanlah anak-anak Tuhan akan melihat
kemuliaan-Nya (ay.18). sehingga, dalam
setiap pergumulan anak-anak Tuhan dibimbing untuk senantiasa berharap dan
berserah penuh kepada-Nya dengan tekun (25).
Demikian halnya, dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan,
entah sebagai dokter, perawat, konselor, maupun petugas lainnya sebagai pekerja
kesehatan di rumah sakit, tentunya kita tidak akan pernah bisa menghindar dari beban
pekerjaan pelayanan kita. Namun justru ditantang untuk mampu menghadapinya
dengan penuh sukacita. Sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai rencana Allah (28). Kita tidak pernah tau bagaimana cara
Tuhan bekerja, tetapi kita percaya Ia bekerja dan mempersiapkan segala sesuatu
bagi kita.
Segala sesuatu, termasuk penderitaan dengan Kristus, akan menghasilkan kebaikan bagi kita. Kebaikan yang mana akan dihasilkan?
Paulus menjawab pertanyaan ini dalam ayat yang berikut, di mana dia menjelaskan
bahwa kita akan "menjadi serupa dengan gambaran AnakNya" yang mulia,
yang akan bertakhta dalam Kerajaan Allah. Sehingga dalam semua proses itu,
nyatalah bahwa Allah memang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai rencana Allah. Dengan demikian, beban pergumulan apapun yang
kita hadapi sesungguhnya adalah “sebuah jalan” yang harus kita lalui untuk
dapat bersama-sama dengan Kristus.
Pada jalan itu jugalah kita akan menyaksikan bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu sehingga proses pergumulan itu juga yang sekaligus menjadi
pengharapan bagi orang-orang percaya yang mengasihi Allah untuk mampu bertahan
menghadapi beban pergumulan, sekaligus dikuatkan untuk tetap semangat
mempermuliakan hidup.
No comments:
Post a Comment