Tuesday, February 5, 2013

Allah Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatu



Bacaan nas: Roma 8: 18-30
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah.”

"Ketika Anda sedang sibuk, siapakah yang ikut menyelesaikan pekerjaan Anda?"

"Ketika Anda sedang dalam kesulitan, siapakah yang ikut menolong Anda?"

"Ketika Anda sedang sedih, siapakah yang turut menghibur Anda?"

"Ketika Anda sedang putus asa, siapakah yang ambil bagian untuk menopang Anda?"

Ya, banyak kondisi yang kita alami dalam kehidupan kita. Demikian juga saat kita melakukan pekerjaan di Unit Pelayanan Kesehatan.  Pada sebuah kesempatan, seorang dokter menyampaikan pergumulannya kepada saya mengenai pelayanannya di rumah sakit. Ia menyadari bahwa dirinya adalah seorang pelayan kesehatan bagi masyarakat. Bahkan ia meyakini, bahwa ia dimampukan melayani di rumah sakit hanya karena kemurahan dan penyertaan Tuhan.  

Sang dokter bercerita: "Pak, tanggung jawab saya di RS ini semakin berat!! Ingin lari saja rasanya. Akreditasi ini membuat saya hampir tidak berpengharapan. Apakah saya mampu??"  Lantas saya pun bertanya:  "Apa yang dokter pergumulkan?" "Pak, tidak banyak waktu kami menyelesaikan semua data ini. Penilaian akreditasi sudah sebentar lagi. Saya hanya ingin Tuhan dipermuliakan jika kami mampu menyelesaikan akreditasi ini."

Secara langsung maupun tidak langsung, tentulah setiap orang mungkin memiliki banyak pergumulan seperti yang dialami oleh dokter di atas. Beban pergumulan yang dihadapipun pastilah berbeda-beda; berdasarkan tanggungjawab yang diemban masing-masing. Namun, bukan berarti beratnya beban pekerjaan yang dihadapi membuat hidup menjadi lemah dan tidak bisa berusaha habis-habisan. Justru di dalam setiap penderitaan dan pergumulanlah anak-anak Tuhan akan melihat kemuliaan-Nya (ay.18).  sehingga, dalam setiap pergumulan anak-anak Tuhan dibimbing untuk senantiasa berharap dan berserah penuh kepada-Nya dengan tekun (25).

Demikian halnya, dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, entah sebagai dokter, perawat, konselor, maupun petugas lainnya sebagai pekerja kesehatan di rumah sakit, tentunya kita tidak akan pernah bisa menghindar dari beban pekerjaan pelayanan kita. Namun justru ditantang untuk mampu menghadapinya dengan penuh sukacita. Sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah (28). Kita tidak pernah tau bagaimana cara Tuhan bekerja, tetapi kita percaya Ia bekerja dan mempersiapkan segala sesuatu bagi kita.

Segala sesuatu, termasuk penderitaan dengan Kristus, akan menghasilkan kebaikan bagi kita. Kebaikan yang mana akan dihasilkan? Paulus menjawab pertanyaan ini dalam ayat yang berikut, di mana dia menjelaskan bahwa kita akan "menjadi serupa dengan gambaran AnakNya" yang mulia, yang akan bertakhta dalam Kerajaan Allah. Sehingga dalam semua proses itu, nyatalah bahwa Allah memang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah. Dengan demikian, beban pergumulan apapun yang kita hadapi sesungguhnya adalah “sebuah jalan” yang harus kita lalui untuk dapat bersama-sama dengan Kristus.

Pada jalan itu jugalah kita akan menyaksikan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu sehingga proses pergumulan itu juga yang sekaligus menjadi pengharapan bagi orang-orang percaya yang mengasihi Allah untuk mampu bertahan menghadapi beban pergumulan, sekaligus dikuatkan untuk tetap semangat mempermuliakan hidup.

"Siapakah yang selalu hadir dan turut bekerja dalam segala hal yang Anda alami dalam kehidupan ini?"

No comments:

Post a Comment